“Wak kaji, kalau ada orang Kristen mati apakah bisa masuk surga?”
Dengan diplomatis Kiai Said memberi jawaban. “Wong urip iku seng (orang hidup itu yang) penting berbuat baik kepada orang lain. Urusan besok masuk surga atau neraka itu urusan yang di atas (Tuhan).”
Waktu remaja, ia banyak belajar di tempat yang kulturnya berlainan. Saat nyantri di perguruan Al-Irsyad Surabaya, ia juga belajar di masjid Sunan Ampel. Kemudian secara bergiliran, Said juga menimbah ilmu di pesantren beraliran NU, Muhammadiyah, dan Persatuan Islam. Ia belajar cara pandang semua kelompok-kelompok dalam Islam itu.
Karena itu, “Saya tidak fanatik pada satu kelompok, apalagi merasa benar sendiri,” tegas kiai yang doyan humor itu. Meski sudah tua, Humor adalah gaya khas Said. karena kebiasaannya itu belakangan ini enggan khotbah Jumat. Apa pasal? Said takut nanti jamaahnya akan ketawa saat ia berkhotbah.
Gaya KH Abdullah Said dalam berdakwah begitu khas. Pesan religi disampaikan dengan gaya lucu. Tak hanya mendapatkan ilmu baru, jamaah sosok yang beken lewat acara Wak Kaji Show di JTV itu kerap dibuat terpingkal-pingkal oleh celetukannya. (Cak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar