Selasa, 28 Februari 2012

BERMANFAAT BAGI SESAMA


Syekh Nawawi al-Bantani, dalam kitab syarah Nashaih alI'bad menuliskan kisah tentang seorang sufi yang menolong seekor kucing. Sufi itu bernama Abu Bakar al-Syibli. Konon setelah wafatnya, Beliau hadir dalam mimpi temannya dan berdialog dengan Alloh Subhanahu Wata'ala.  “Apa yang menyebabkan dosamu diampuni oleh Aku ?“ tanya Alloh Subhanahu Wata'ala pada Abu Bakar al-Syibli. “Shalat tepat pada waktunya,“ jawab Syibli.
“Bukan,“ kata Alloh Subhanahu Wata'ala menimpali. “Zakat, puasa, dan hajiku yang menyebabkan dosaku diampuni,“ lanjut Syibli. “Bukan juga,“ cetus Alloh Subhanahu Wata'ala


Syibli pun heran, “Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapus dosaku, lalu apa yang telah Kau ridhai dariku,“ tanya Syibli penasaran. “Aku meridai dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedinginan dan kelaparan.“
Benar dan tidaknya kisah tersebut dari sisi ilmiah tidak penting. Yang terpenting adalah pelajaran yang dapat kita ambil. Ya, kisah sufi diatas memberikan pelajaran agar membiasakan diri menanamkan kasih sayang dan memberikan manfaat kepada sesama makhluk Alloh Subhanahu Wata'ala.

Dalam suatu majelis ilmu, Rasulullah Muhammad Sallollohu Alaihiwasallam pernah ditanya oleh seorang sahabat. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu? Rasulullah menjawab: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".

Jika ia seorang hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati pula oleh keluarga, sanak famili dan juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan agama. Jika ia seorang berilmu, ilmunya diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Jika ia berkuasa, maka kekuasaannya digunakan untuk kemaslahatan ummat, bukan malah diselewengkan untuk mengeruk keuntungan pribadi dan kelompoknya.
Itulah filsafat hidup Rasullullah Muhammad Sallollohu Alaihiwasallam yang seharusnya menjadi inspirasi kita dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Jangan bilang cinta kepada Rasullullah Muhammad Sallollohu Alaihiwasallam kalo filsafat hidup kita sangat jauh dari beliau...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar